Jumat, 22 November 2019

8 Tips Cara Mengelola Ke Uangan Di Usia Muda Yang Jarang Orang - Orang Tau!!!!



Pemuda adalah kelompok usia yang mempunyai hasrat menyala-nyala bakal kenasiban, dan para pengantin muda bukanlah pengecualian. Sebab tetap muda, maka apapun “ditabrak”: Waktu menikah menabung setidak sedikit-tidak sedikitnya, waktu telah mengarungi bahtera rumah tangga jadinya makin boros.

Salah-salah justru menjadi budak cicilan. Umpama, mentang-mentang kawan pakai mobil alias motor tertentu, maka pasangan muda langsung memburu hal-hal yang kawan-kawan miliki. Jadilah mereka tak siap bakal menunggaknya tagihan pada saat-saat genting seperti kelahiran anak alias anak memasuki usia sekolah. Tagihan kredit makin membengkak, di satu segi uang yang dimiliki pas-pasan... Alamak!

Ini dirinya yang dinamakan tak bisa mengontrol keuangan. Tapi, tenang saja! Mengontrol keuangan seharusnya lebih gampang dengan membaca tip-tip berikut ini:

1. Mulai Perencanaan Keuangan yang Baik Lewat Software Perencanaan Keuangan


Membikin dan mempertahankan perencanaan keuangan tiap periode berlangsung adalah akar dari pengendalian keuangan yang baik. Bagaimanapun juga, dengan perencanaan keuangan yang baik, kami bakal bisa melacak sumber-sumber pengeluaran dan porsi tiap asalnya dengan lebih baik.

Meskipun tak jarangkali kami memakai Excel yang telah mempunyai menu khusus untuk faktor ini, ada beberapa software perencana keuangan yang lebih praktis dan lengkap dan bisa diunduh dengan cara gratis. Software-software perencanaan keuangan ini bakal membantu kami untuk lebih bisa memetakan penganggaran keluarga sesuai dengan sumber dan porsi masing-masing. Supaya lebih relevan dengan kondisi keluarga muda, maka pilihlah software perencanaan keuangan khusus keluarga muda.


2. Tak sedikit Membaca  Surat keteranganMengenai Keleluasaan Keuangan


Yang dimaksud “kebebasan keuangan” di sini bukanlah leluasa untuk menghabiskan setidak sedikit mungkin uang, tetapi lebih terhadap kondisi yang leluasa jerat hutang. Mungkin sebagian di antara kami berpikir kalau referensi itu sifatnya teoritis, tetapi bukan berarti tak mempunyai kegunaaan praktis.

Padahal, justru tak sedikit referensi mengenai “kebebasan keuangan” ini adalah referensi yang sangat relevan dengan dunia nyata, sebab pemaparannya yang lumayan konsisten. Membaca referensi-referensi seperti ini bukan hanya memperkaya pengetahuan kita, tetapi juga membukakan pikiran mengenai cara-cara baru soal leluasa dari hutang yang kami mungkin belum tahu sebelumnya.

3. Gunakan Kartu Kredit Dengan cara Bertanggungjawab


Dengan kegunaaannya yang berlimpah, kartu kredit terbukti menggoda bagi siapapun, tergolong pasangan muda. Di satu sisi, mempunyai kartu kredit menuntut tanggungjawab yang tinggi. Jadi bagi pasangan muda manapun yang ingin alias telah mempunyai kartu kredit, sebaiknya libatkan pembayaran kartu kredit dalam pos perencanaan keuangan. Jangan lupa juga untuk membayar tagihan kartu kredit cocok waktu, jadi tak terkena BI Checking.

4. MembikinPlanning  Dana Darurat


Di postingan sebelumnya, kami telah beberapa kali mengulas mengenai pentingnya dana darurat dalam menyiapkan masa depan penuh bahagia. Mumpung tetap berstatus pasangan muda, maka inilah saatnya kami menciptakan dana darurat untuk antisipasi beberapa hambatan keuangan yang mungkin menghadang di masa depan. Dana darurat bisa dibentuk lewat tabungan reguler alias tabungan berencana.

Kalau kami memutuskan untuk membikinnya dengan tabungan reguler, maka kami bisa menyisihkan beberapa persen pendapatan untuk ditabung dengan cara selalu pada periode tertentu supaya bisa mencapai sasaran dana darurat yang diharapkan. Sebaliknya, autodebet bakal berguna dalam tabungan berencana, sebab dengan adanya autodebet, kami tak butuh memikirkan soal bagaimana uang tabungan bakal kami “pindahkan” ke rekening tabungan berencana tiap periodenya.


5. Ubah Pemikiran Soal “Fun”


Meskipun telah menikah dan berkeluarga, namanya anak muda tentu tak lepas dari apapun yang berbau “fun”. Biasanya, anak muda mendefinisikan “fun” alias kegiatan berbahagia-bahagia itu sebagai hal-hal yang berpotensi menghabiskan uang, seperti membeli baju keren untuk pesta sweet seventeen alias wisuda adik alias mencoba makanan dan minuman di bistro mahal.

Di satu sisi, definisi seperti ini bisa menjadi bumerang yang menjadikan keuangan pasangan muda terus tak terkontrol. Kalau saja kami mau merubah mindset kami soal berbahagia-bahagia (seperti makan di rumah dibandingkan di restoran), niscaya kami bakal mempunyai keuangan yang lebih terkendali. Tak usah gengsi dengan kawan-kawan, toh penghematan uang tak membikin kami terkesan  buruk  di mata mereka, kok.

6. Temukan Komunitas


Meskipun kelihatannya tak penting, tetapi komunitas ini bakal sanggup membangun semangat kami untuk tetap termotivasi dalam mengontrol keuangan kita. Dengan adanya komunitas yang terdiri atas kawan-kawan dan tujuan, kami bakal mendapatkan pengalaman dan masukan-masukan baru demi kondisi keuangan yang lebih sehat dan terkontrol dan cara-cara mencapai tujuan keuangan tersebut.

Komunitas tak  wajib yang berhubungan dengan keuangan, bisa juga komunitas-komunitas seperti Toastmasters, Lions Club, alias Rotary, selama ada tak sedikit profesional yang telah menjadi merdeka atas keuangan mereka. Bagi yang tertarik dengan hal-hal seperti gambargrafi alias collectible goods, bisa juga meminta nasihat dari mereka soal kontrol keuangan tanpa  wajib meminggirkan apa yang menjadi kebahagiaan kita.


7. Berhenti “Memakai” Anak Sebagai Argumen untuk Menghabiskan Uang


Bicara soal anak-anak dan keinginan mereka terbukti tak ada habisnya. Tak sedikit orang yang berkata, dari kecil anak-anak telah mempunyai keinginan, di mana kalau keinginan ini tak dipenuhi, mereka bakal tantrum. Kalau telah begini, orang tuanya yang bingung. Ujung-ujungnya, perencanaan keuangan batal semuanya.

Makanya, ajarlah mereka untuk bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan selama mereka tetap bisa diajari. Lagipula, penganggaran itu milik kita, dan mereka tak terlibat di dalamnya. Jadi, mengapa  wajib memusingkan keinginan anak, kalau itu bukan sesuatu yang mereka sangatlah butuhkan?


8. Miliki “MimpiGlobal  Keuangan” yang Sama


Definisi “pasangan yang sepadan” tak  wajib mengacu pada penampilan luar, kepintaran, sifat dan kepribadian, alias jumlah keseluruhan harta saja, tetapi juga pandangan dunia yang sepadan tergolong dalam segi keuangan.

Persoalan keuangan mungkin terkesan terlalu serius untuk dibicarakan terus-menerus, apalagi untuk pasangan muda yang tetap suka berbahagia-bahagia. Tetapi, justru inilah saatnya untuk menuturkan mimpi mengenai kenasiban ideal bersama-sama.

Bersama dengan pasangan Anda, ungkapkan apa yang  Engkau  berdua impiankan ketika  Engkau  berdua telah leluasa hutang dan berakhir melunasi seluruh keharusan keuangan Anda. Diskusikan juga apa yang telah, sedang, dan bakal  Engkau  berdua kerjakan terkait mimpi  Engkau  berdua tersebut.

Tip: Siapa tahu bakal lebih membahagiakan apabila diskusi soal mimpi ini  Engkau  perbuat sambil menyaapabilan minum minuman hangat, yang bakal membikin diskusi menjadi lebih memotivasi kedua belah pihak.


.
.

Sekian dari kami semoga bermafaat bagi kamu dan jangan lupa juga kunjungi artikel kami yang lain yang ada DI SINI YAAA.

0 komentar

Posting Komentar